Wasiat Nabi saw tentang Hubungan suami-istri
Karena itulah Rasulullah saw berwasiat kepada menantunya Imam Ali bin Abi Thalib (sa). Mari kita simak wasiat Rasulullah saw, yang tertuang dalam hadisnya dan diriwayatkan oleh Abu Said Al-Khudri, dalam kitab Makarimul Akhlaq: 210-212. Isi wasiatnya antara lain:
DAMPAK NEGATIF
Pertama: Wahai Ali, jangan menggauli isterimu pada permulaan bulan, pertengahan dan akhir bulan. karena hal itu dapat menyebabkan penyakit gila, kusta, dan kerusakan syaraf padanya dan keturunannya.
Kedua: Wahai Ali, jangan kamu menggauli isterimu sesudah waktu Zhuhur. Karena hal itu (jika membuahkan janin) dapat menyebabkan anaknya kelak punya ganguan psikologis, jiwanya mudah goncang.
Ketiga: Wahai Ali, jangan menggauli isterimu sambil berbicara. Karena hal itu (jika membuahkan janin) dapat menyebabkan kebisuan bagi anak. Dan jangan melihat kemaluan isterinya, karena dapat menyebabkan kebutaan bagi anak.
Keempat: Wahai Ali, jangan menggauli isterimu dengan dorongan syahwat pada wanita lain (membayangkan perempuan lain), karena (jika membuahkan janin) dikhawatirkan memiliki sikap seperti wanita itu dan memiliki gangguan psikologis.
Kelima: Wahai Ali, barangsiapa yang bercumbu dengan isterinya di tempat tidur janganlah sambil membaca Al-Qur'an, karena aku khawatir turun api dari langit lalu membakar keduanya.
Keenam: Wahai Ali, jangan menggauli isterimu pada malam ‘Idul Fitri, karena hal itu (jika membuahkan janin) dapat menyebabkan anak memiliki banyak keburukan.
Kesembilan: Wahai Ali, jangan menggauli isterimu pada malam ‘Idul Adhha, karena (jika membuahkan janin) dapat menyebabkan jari-jarinya tidak sempurna, enam atau empat jari-jari.
DAMPAK POSITIF
DAMPAK NEGATIF
Pertama: Wahai Ali, jangan menggauli isterimu pada permulaan bulan, pertengahan dan akhir bulan. karena hal itu dapat menyebabkan penyakit gila, kusta, dan kerusakan syaraf padanya dan keturunannya.
Kedua: Wahai Ali, jangan kamu menggauli isterimu sesudah waktu Zhuhur. Karena hal itu (jika membuahkan janin) dapat menyebabkan anaknya kelak punya ganguan psikologis, jiwanya mudah goncang.
Ketiga: Wahai Ali, jangan menggauli isterimu sambil berbicara. Karena hal itu (jika membuahkan janin) dapat menyebabkan kebisuan bagi anak. Dan jangan melihat kemaluan isterinya, karena dapat menyebabkan kebutaan bagi anak.
Keempat: Wahai Ali, jangan menggauli isterimu dengan dorongan syahwat pada wanita lain (membayangkan perempuan lain), karena (jika membuahkan janin) dikhawatirkan memiliki sikap seperti wanita itu dan memiliki gangguan psikologis.
Kelima: Wahai Ali, barangsiapa yang bercumbu dengan isterinya di tempat tidur janganlah sambil membaca Al-Qur'an, karena aku khawatir turun api dari langit lalu membakar keduanya.
Keenam: Wahai Ali, jangan menggauli isterimu pada malam ‘Idul Fitri, karena hal itu (jika membuahkan janin) dapat menyebabkan anak memiliki banyak keburukan.
Kesembilan: Wahai Ali, jangan menggauli isterimu pada malam ‘Idul Adhha, karena (jika membuahkan janin) dapat menyebabkan jari-jarinya tidak sempurna, enam atau empat jari-jari.
DAMPAK POSITIF
Pertama: Wahai Ali, gauilah isterimu pada malam senin, karena hal itu (jika membuahkan janin) dapat menyebabkan anak menjadi pemelihara Al-Qur’an, ridha terhadap pemberian Allah swt.
Kedua: Wahai Ali, jika kamu menggauli isterimu pada malam Kamis, hal itu (jika membuahkan janin) dapat menyebabkan ia menjadi ahli hukum dan orang yang ‘alim.
Ketiga: Wahai Ali, jika kamu menggauli isterimu pada malam Jum’at, (jika membuahkan janin) dapat menyebabkan anak kelak menjadi orang yang orator. Jika kamu menggauli isterimu pada hari Jum’at setelah Ashar, (jika membuahkan janin) dapat menyebabkan ia menjadi orang yang terkenal dan ‘alim.
Tulisan ini ringkasan dari Adab dan Etika hubungan suami-istri. Secara lengkap,
Sumber: http://id.shvoong.com/society-and-news/spirituality/2227094-wasiat-nabi-saw-tentang-hubungan/#ixzz1dJr73blK
Tidak ada komentar: